Perbaikan Model Kebergunaan Pada Aplikasi Perangkat Bergerak Dengan Menambahkan Atribut Gejala Buruk

Abstrak

Kebergunaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan faktor kunci dari kesuksesan aplikasi perangkat bergerak. Kebergunaan digunakan untuk mendefinisikan kualitas dari tampilan aplikasi dan kualitas interaksi antara pengguna dan aplikasi. Model untuk mengukur kebergunaan pada aplikasi desktop tidak dapat langsung digunakan untuk aplikasi perangkat bergerak karena perbedaan karakteristik antara aplikasi desktop dan aplikasi perangkat bergerak.  Model yang digunakan untuk mengukur kebergunaan pada aplikasi perangkat bergerak sudah ada pada penelitian sebelumnya. Tetapi, Model tersebut tidak mempunyai bobot untuk masing-masing atribut serta tidak adanya rekomendasi tampilan antarmuka baru untuk evaluasi kebergunaan aplikasi perangkat bergerak yang sedang diukur. Penelitian ini menggabungkan data primer bersifat kualitatif yang diambil dari kuesioner dan data sekunder bersifat kuantitatif yang diambil dari logs aktifitas (gejala buruk) penggunaan aplikasi ketika pengguna menjalankan aplikasi perangkat bergerak. Pembobotan untuk masing-masing atribut diisi oleh pakar kebergunaan aplikasi perangkat bergerak dan menggunakan metode Analytical Hierarchy Prosess (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah adanya model baru untuk mengukur kebergunaan pada aplikasi perangkat bergerak yang mempunyai bobot untuk masing-masing atribut kebergunaan serta dapat memberikan rekomendasi tampilan antarmuka baru untuk versi aplikasi selanjutnya.

Kata Kunci: AHP, aplikasi perangkat bergerak, gejala buruk, kebergunaan.

Kata Kunci

AHP; aplikasi perangkat bergerak,; gejala buruk,; kebergunaan.

Cara Mengutip

[1]
“Perbaikan Model Kebergunaan Pada Aplikasi Perangkat Bergerak Dengan Menambahkan Atribut Gejala Buruk”, MelekIT, vol. 1, no. 2, pp. 15–22, Dec. 2015, doi: 10.30742/melekitjournal.v1i2.47.
PDF Paper
Creative Commons License

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.