Abstrak
Perubahan kebutuhan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan biaya dan waktu pada pengembangan perangkat lunak. Salah satu perubahan kebutuhan tersebut terjadi karena pelanggan sebagai user mempunyai karakteristik yang berbeda. Keterbatasan resource yang tersedia untuk merealisasikan perubahan kebutuhan menyebabkan perubahan kebutuhan perlu dikelola. Cara yang digunakan untuk mengelola perubahan kebutuhan adalah dengan menganalisa dependensi beserta bobot perubahan kebutuhan tersebut dan memberikan prioritas terhadap perubahan kebutuhan yang direalisasikan agar optimal sesuai dengan resource yang tersedia. Perubahan kebutuhan dari pelanggan dapat mengakibatkan kekacauan pada keterselesaian proyek. Labelled Transition System dapat menangkap alur dan perubahan transisi pada perubahan kebutuhan.Untuk memetakan perubahan kebutuhan serta menelusuri dampaknya maka dilakukan pemodelan perubahan kebutuhan. Penelitian ini mengajukan Labelled Trasition System (LTS) untuk memodelkan perubahan kebutuhan. LTS merupakan model yang efektif untuk menggambarkan perubahan perilaku sistem dan dikembangkan untuk memodelkan perubahan kebutuhan perangkat lunak, sehingga mempermudah stakeholder untuk mengamati alur perubahan kebutuhan beserta dampaknya. Dengan model LTS tersebut dapat memberikan solusi dalam menyusun strategi realisasi perubahan kebutuhan. Selain itu dengan adanya case tool dapat menentukan prioritas kebutuhan sesuai dengan karakter pelanggan.
Kata Kunci
Cara Mengutip
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.