Abstrak
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi. Sedangkan wilayah Indonesia berada diantara 3 lempeng bumi, akibatnya hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami kerusakan, terutama di zona-zona rawan gempa. Salah satu cara untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan adalah dengan membangun sistem pemodelan[7] yang diujikan dengan simulasi yang menghasilkan model bangunan permanen yang runtuh 1 balok dan 15 balok (4kolom), sedangkan untuk model bangunan Knockdown tidak ada yang runtuh. Namun, penelitian tersebut masih belum dibuktikan secara komputerisasi agar diketahui keakuratan data gempa bumi yang digunakan untuk pengujian. Karena itu, timbul inovasi teknik simulasi gempa sesuai data gempa sebelumnya[7] yaitu dengan frekwensi 0,25 Hz hingga 2 Hz ke dalam bentuk 3 dimensi agar dapat diketahui jenis suatu gempa sesuai data gempa bumi yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan objek berupa 4 buah balok sebagai acuan untuk mengetahui perbandingan pergerakan gempa pada setiap frekwensi dan 2 pengujian dengan jumlah RAM yang berbeda yaitu 160 Mb dan 1,00 Gb. Hasil yang diperoleh dari ke 2 uji coba simulasi ini adalah tampilan informasi frekuensi yaitu 0,25 Hz, 0,5 Hz, 1,5 Hz, 2 Hz dan durasi sebesar 15 detik serta jumlah gerakan gempa berjumlah 3,5 kali, 7,5 kali, 22,5 kali, 30 kali.
Kata Kunci
Cara Mengutip

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.